whatsapp-image-2017-01-24-at-03-20-16whatsapp-image-2017-01-30-at-19-33-01

Perkembangan serta hasil produksi dibidang teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang berdaya guna tidak lagi menjadi hal baru di telinga kita semua, baik dalam bidang industri, ekonomi, pertahanan negara dan yang lebih utama lagi adalah dibidang pendidikan, mencakup aspek kebutuhan serta pemanfaatan perangkat lunak untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Namun tidak semua hasil produksi tersebut dimanfaatkan secara optimal dikarenakan publikasi dan sosialisasi yang dilakukan tidak sampai kepada pihak-pihak yang menjadi tujuan utama dari produksinya. Produksi distro linux di Indonesia adalah salah satunya, distro linux buatan indonesia yang belakangan ini mendapat sorotan dari pengguna dan tenaga IT Security serta Penetration Testing dunia adalah “DracOS Linux”.

DracOS Linux adalah satu-satunya distro yang fokus di bidang penetration testing, seperti Kali Linux yang umum dimanfaatkan dalam melakukan forensika digital di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia dan di Yogyakarta khususnya. Perbedaannya adalah DracOS dibagun menggunakan Linux From Scratch yang mana teknik pembuatan linux ini dimulai dari Nol dan bukan merupakan turunan dari Ditro Linux yang ada di dunia saat ini. Melihat peluang ini, kita dapat menyadari bahwa Sistem Operasi yang dibangun ini merupakan aset bagi negara, dikarenakan keaslian dari DracOS ini memungkinkan untuk digunakan dalam pertahanan negara ataupun dalam bidang pendidikan seperti Forensika Digital. Namun masih ada pertanyaan mendasar yang harus kita jawab yaitu bagaimana menghadapi perubahan teknologi dimasa depan khususnya di Indonesia?

Mobile Forensic and Computer Security Conference & Workshop 2017 (Pengenalan dan Pemanfaatan DracOS dalam Forensika Digital)

Untuk menaggapi pertanyaan ini melaui MOSICS atau Mobile Forensic and Computer Security yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister Teknik Informatika (HM2TIF) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini meyakini bahwa akan menambah ilmu dan wawasan dari civitas akademika di Universitas Ahmad Dahlan khususnya di jurusan Teknik Informatika sebagai bekal dalam menanggapi perubahan-perubahan yang akan terjadi di masa depan serta sebagai tolak ukur bagi sebuah perusahaan yang beroperasi untuk kemajuan bangsa.

MOSICS atau Mobile Forensic and Computer Security adalah event tahunan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Magister Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan.

Acara tersebut akan diadakan pada:

17-18 Februari 2017 Auditorium Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan, Jln. Prof. Dr. Soepomo, SH. Janturan Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, 55164.

Jadwal Acara:

Seminar – Jumat, 17 Februari 2017

  1. Sunardi (Ka.Prodi MTI)
  2. Imam Riadi (Ka.Bid NetKom)
  3. Redho Maland – Sistem Operasi Power Full dengan LFS” – (Developer DracOS)
  4. Satria Edi Pradana (Developer DracOS) – “Pemanfaatan
  5. DracOS Linux dalam Forensika Digital”
  6. Alexander Lumbantobing (Penulis Buku IT) – “Bedah Buku CTF & Hacking Kioptrix Server”

Workshop – Sabtu, 18 Februari 2017

– Party Release DracOS Linux v3 “Kuntilanak”
– Mendapatkan data forensik dengan DracOS Linux
– Hacking Smartphone Android

Pendaftaran

1. Umum: IDR 75K (Seminar) – IDR 150K (Workshop)
2. Mahasiswa/Siswa: IDR 50K (Seminar) – IDR 125K (Workshop)

* Bagi pendaftar paket seminar dan workshop sebelum H-7 akan mendapatkan potongan sebesar 20%

Peserta Terbatas!
Peserta Seminar 200 orang dan Workshop hanya 30 orang

Peserta akan mendapatkan:
– Goody-bag
– Pulpen
– Snack & Makan Siang
– Booklet
– ID-Card
– Sertifikat kegiatan
* DVD DracOS Linux
** Doorprize

Informasi Pendaftaran:
Sdra Arizona Firdansyah (Ari)
HP + WA : 0878-6129-0734
Email : arizona.f@gmail.com
Sdri Sapriani Gustina (Tina)
HP + WA : 0878-3916-0010
Email : sapriani.manadi@yahoo.com

Email : mosics@mti.uad.ac.id
Website : mosics.uad.ac.id
Facebook : MOSICS UAD
Twitter : MosicsUAD
Instagram : MosicsUAD